Bismillah, Assalamu'alaikum bloggers. udah lama gak nulis nih, tau tau udah tambah tua aja. nah nah ini nih yang lagi jadi bahasan rame umur umur segini, biar galaunya tepat, biar niatnya bener. yuk mari sama sama kita simak tulisan ustadz Salim tentang jodoh....
Source: By Salim A. Fillah
Dalam hal rezeki, urusan kita
adalah bekerja. Soal Allah mau meletakkan rezeki kita dimana, itu terserah
Allah. Begitupun jodoh, urusan kita adalah ikhtiar. Soal Allah mau
mempertemukan dimana, itu terserah Allah.
Cara Allah memberi jodoh
tergantung cara kita menjemputnya. Satu hal yang Allah janjikan bahwa yang baik
untuk yang baik. Maka mengupayakan kebaikan diri adalah yang utamadalam ikhtiar
menjemput jodoh.
Dalam urusan jodoh ta’aruf adalah
proses seumur hidup. Rumus terpenting: jangan berekspektasi berlebihan dan
jangan merasa sudah mengenal sehingga berhak menafsirkan perilaku pasangan.
Salah satu cara efektif mengenali
pasangan yang baik adalah melihat interaksinya dengan empat pihak yakni Allah,
Ibunya, teman sebayanya, dan anak-anak.
Seperti apa bentuk ikhtiar
wanita:
- Meminta kepada walinya sebab merekalah yang punya kewajiban menikahkan
- Meminta bantuan perantara, missal guru, teman dll. Tapi pastikan perantara tidak memiliki kepentingan tertentu yang dapat menyebabkan perantara bersifat tidak objektif.
- Menawarkan
diri secara langsung. Hal ini tidak dilarang oleh syari’at, bisa
dilakukan dengan menemuinya secara langsung atau dengan menulis surat
dengan tulisan
tangan. Konsekekuensi: ditolak. Tapi lebih baik dari pada digantung.
Bagaimana jika ada pria yang
datang pada wanita menyatakan rasa suka tapi meminta ditunggu dua atau tiga
tahun lagi? Perlukah menunggu?
Sabar itu memang tidak ada
batasnya, tetapi ada banyak pilihan sabar. Silahkan
pilih, mau sabar menunggu atau sabar merelakannya. Satu hal yang pasti
tidak ada jaminan dua atau tiga tahun lagi dia masih hidup. Pun tidak ada
jaminan kita bisa menuntut jika dia melanggar janjinya, kecuali ada hitam
diatas putih dengan materai J
Bagaimana jika ada pria yang jauh dari gambaran ideal seorang pangeran
tapi shalih datang melamar? Bolehkah ditolak? Tanyakan pada hatimu mana
diantara semua faktor itu yang paling mungkin membawamu dan keluargamu ke
syurga?
Komentar
Posting Komentar